Brajamusti iku Cinta mbi Pasoepati
“Bal-balan kok isine mung tawuran ae” Sambil mengambil gorengan tempe gembus yang sudah di bakar sama mbah Darmo, Sapron ngeluh berita di koran yang sedang dibacanya. Malam ini di HIK mbah Darmo tampak sepi, hanya ada Sapron dan Parlan. Hujan sore tadi sepertinya memberi keengganan sebagian untuk keluar rumah. “ Suporter PSIM cen Afu kok lik, isine mung gawe ribut ae ” sahut Parlan. Parlan adalah pemuda yang duduk di kelas 2 STM Swasta di kota Solo, wajahnya tampak besengut, maklum kemarin dia ikut dalam tour ke Bantul untuk mendukung tim kebanggaannya PERSIS Solo dan harus mutar-muter lewat Gunung Kidul karena ada penghadangan yang berujung bentrok di daerah Prambanan. “ Gak wani metu kandang kuwi lik, wanine nang kandang tok ” sambung Parlan masih dengan emosi. “ Wani metu ngetan, genah entek wi lik ” sambungnya. Sapron dan mbah Darmo mendengarkan omongan dari Parlan, mendapat cerita langsung dari saksi mata kejadian, berita di koran terasa sudah tidak me