Postingan

Brajamusti iku Cinta mbi Pasoepati

Gambar
  “Bal-balan kok isine mung tawuran ae”  Sambil mengambil gorengan tempe gembus yang sudah di bakar sama mbah Darmo, Sapron ngeluh berita di koran yang sedang dibacanya. Malam ini di HIK mbah Darmo tampak sepi, hanya ada Sapron dan Parlan. Hujan sore tadi sepertinya memberi keengganan sebagian untuk keluar rumah. “ Suporter PSIM cen Afu kok lik, isine mung gawe ribut ae ” sahut Parlan. Parlan adalah pemuda yang duduk di kelas 2 STM Swasta di kota Solo, wajahnya tampak besengut, maklum kemarin dia ikut dalam tour ke Bantul untuk mendukung tim kebanggaannya PERSIS Solo dan harus mutar-muter lewat Gunung Kidul karena ada penghadangan yang berujung bentrok di daerah Prambanan. “ Gak wani metu kandang kuwi lik, wanine nang kandang tok ” sambung Parlan masih dengan emosi. “ Wani metu ngetan, genah entek wi lik ” sambungnya. Sapron dan mbah Darmo mendengarkan omongan dari Parlan, mendapat cerita langsung dari saksi mata kejadian, berita di koran terasa sudah tidak me

Sugeng Rawuh ten HIK Mbah Darmo

Gambar
Selamat malam mas-mas dan mbak-mbak, selamat datang di blog Obrolan Wedangan. Sebuah Blog yang inshaallah akan mengetengahkan percakapan-percakapan dari Mbah Darmo si pemilik HIK alias Wedangan, Lik Sapron tukang becak langganan HIK nya mbah Darmo, Parlan si bocah SMA yang suka nongkrong atau sekedar mampir di HIK nya mbah Darmo untu beli rokok ketengan, Yu Sumi janda muda beranak satu yang nitipin barang dagangannya ke HIK nya mbah Darmo, Iwan, Mbah Gondo, Ruli, Koh Amin, Ustadz Ali dan tentunya masih banyak lagi tokoh-tokoh yang akan mengisi cerita di blog ini. Baiklah, kiranya seperti itu saja dulu pembukaan saya selaku cucu dari mbah Darmo, si pemilik HIK yang legendaris di tengah kota Solo ini, legendaris versi saya sendiri tentunya, wong ya HIK nya tidak terkenal kok sebenarnya, cuma mepet gang buntu yang gelap dan kadang banjir setinggi mata kaki kalau hujan deras. Ohw iya, nama saya Paiman, biasa disapa dengan panggilan Pay, atau P-Man. Sumonggo di sruput wedang